Dongeng: Terjebak Dalam Lukisan


Salah satu tips untuk membuat cerita yang menarik adalah dengan membiarkan pembaca berpikir. Kita bisa menyisipkan teka-teki atau misteri yang harus dipecahkan oleh pembaca. Dalam dongeng berjudul Terjebak Dalam Lukisan, saya mencoba membuat teka-teki mantra. Kalau pembaca jeli, dia bisa membuat mantra supaya Mimi, tokoh utama dalam cerita, bisa keluar dari lukisan yang menjebaknya. Dongeng ini pernah dimuat di Majalah Bobo No. 32/XXXIII. Selamat membaca! ^^

 Terjebak Dalam Lukisan

oleh Veronica Widyastuti

“Mimi, kamu nakal! Kamu bolos sekolah dan mandi di sungai, kan?” tanya Bu Foster marah. Mimi mengangguk-angguk dengan gayanya yang bandel.

“Sebagai hukuman, kamu harus membersihkan gudang!”

“Ah, itu bukan pekerjaan berat,” pikir Mimi. Ia malah senang bisa mengaduk-aduk gudang. Kadang Mimi menemukan barang-barang antik dan ajaib peninggalan Kakek. Kali ini, apa yang akan ditemukannya, ya?

Bu Foster membuka pintu gudang lebar-lebar. “Ih, kotornya. Kamu harus membersihkannya, Mimi! Kalau Ibu kembali, gudang sudah bersih!”

Bukannya segera bekerja, Mimi malah bermain-main. Tiba-tiba matanya melihat kardus besar di sudut ruangan. “Hmm ... apa isinya, ya? Hatsyiiii! Oh, apeknya buku-buku tua ini!”

Diambilnya buku paling atas. “Kue Kering yang Lezat,” Mimi membaca judulnya. “Ah, pasti buku resep Nenek!” Cepat-cepat dikembalikannya buku tua itu.

Mimi hampir saja menutup kardus itu ketika matanya menangkap sesuatu. “Sihir Moderen dan Penggunaannya. Wow!” seru Mimi. Hatsyiiiii! Mungkin buku itu sudah beratus-ratus tahun umurnya. Kertasnya sudah lapuk. Banyak halaman yang robek dan hancur dimakan usia.

Hatsyiii! Mimi bersin lagi ketika membuka buku itu. Tapi, rasa penasaran membuatnya bertahan. “Wah, ada peringatannya!”

Hati-hati! Jangan menirukan mantra-mantra di dalamnya dengan sembarangan. Berbahaya!

Terjebak Dalam Lukisan, Majalah Bobo No. 32/XXXIII

“Ah, siapa takut?” pikir Mimi. Dibacanya halaman selanjutnya keras-keras. “Satu. Sihir Lukisan: Berkelana ke penjuru dunia. Mantra sihir sederhana ini akan membawamu mengunjungi berbagai tempat di dunia. Masuklah melalui foto atau lukisan di sekitarmu.”

Mimi terbelalak. “Wow, pasti seru!” Mimi memandang berkeliling dan melihat lukisan pemandangan di dekat jendela. “Pasti asyik kalau aku bisa masuk dan bertualang ke dalam hutan itu!” batin Mimi. Mimi mendekati lukisan itu dan membaca mantranya keras-keras.

“Pe...ripe...rima...suka..nakuda...lamluki...sanmu!”

Plop!

Beberapa jam kemudian Bu Foster masuk gudang memeriksa hasil kerja Mimi. “Kok masih berdebu?” tanya Bu Foster. Dia semakin heran ketika tidak menemukan Mimi. “Ke mana lagi anak bandel itu? Mimi! Mimiii!”

Tiba-tiba Bu Foster melihat buku tua di dekat jendela. “Sihir Moderen dan Penggunaannya. Jangan-jangan ....” Bu Foster menjadi cemas. Dia semakin terkejut ketika memandang lukisan di hadapannya.

“Rasanya dulu tidak ada gambar anak kecil di sini!” Diamatinya lukisan itu lebih cermat. “Anak ini mirip Mimi,” gumam Bu Foster. “Astaga! Ini memang Mimi!” Bu Foster ingat, tadi Mimi memakai kaos bergaris-garis dan celana pendek biru. Rambutnya pun dikuncir dua. Bu Foster panik. Cepat-cepat dibukanya buku yang dipegangnya.

“Nah, ini dia! Penangkal Sihir Lukisan.” Tapi ... kertas itu robek di bagian bawah. Bu Foster semakin panik. Tanpa mantra penangkal sihir, dia tidak bisa membebaskan Mimi. “Oh, bagaimana ini?”

Bu Foster mulai berpikir dan terus berpikir. Dia mencoba memanggil Mimi dan menyentuh lukisan itu agar Mimi bergerak. Tapi, usahanya sia-sia.

Tiba-tiba Bu Foster yang cerdas mendapat akal. Dibacanya dalam hati mantra untuk masuk ke dalam lukisan sampai berkali-kali.

“Hmm...sepertinya aku bisa membuat mantra penangkalnya sendiri. Tapi, aku harus masuk dulu ke dalam lukisan ini.”

“Pe..ripe...rima...suka...nakuda...lamluki...sanmu!”

Plop! Bu Foster terlempar masuk.

“Ibuuu, untung Ibu datang! Aku takut!” Mimi memeluk ibunya erat-erat. “Huhu ... aku tidak akan nakal lagi. Aku tidak mau terjebak dalam lukisan ini!”

Bu Foster tersenyum. “Nah, sekarang kamu merasakan sendiri akibat kenakalanmu. Ayo kita keluar!”

Mimi mengangguk. “Tapi, bagaimana caranya?”

Dengan ragu-ragu Bu Foster mengucapkan mantranya. Plop! Tiba-tiba Mimi dan Bu Foster terlempar keluar. Oh, Bu Foster berhasil!

Diilustrasi dengan cantik oleh AmE-Ink

Tahukah kalian mantra sihir yang diucapkan Bu Foster? Ya, benar! Ternyata kalian cerdas seperti Bu Foster! Begini bunyi mantra itu:

“Pe...ripe...rike...luarka...nakuda...riluki...sanmu!”

Ssst! Jangan ucapkan mantra ini keras-keras, ya! Bisa-bisa kamu juga terjebak ke dalam lukisan seperti Mimi, hihihi .... ***

Veronica W
Seorang penulis dan editor yang menyukai dunia anak-anak.

Related Posts

Posting Komentar