Dongeng Masa Kecil

32 komentar

Field Testing Buku "Terbanglah, Lintang!" (foto: Flora Maharani)

Selamat Hari Dongeng Sedunia!

Sejak tahun 1991, tanggal 20 Maret diperingati sebagai Hari Dongeng Sedunia. Dongeng adalah cerita imajinasi yang tidak benar-benar terjadi. Nah, apa dongeng favorit teman-teman waktu kecil?

Waktu kecil saya paling suka mendengarkan dongeng Bawang Merah Bawang Putih. Kenapa dongeng itu? Soalnya, saya punya kasetnya. Dulu, sekitar tahun 80-an, kaset dongeng yang dibawakan oleh Sanggar Cerita memang sedang populer. Seingat saya, saya punya tiga, Bawang Merah Bawang Putih, Joko Kendil, dan Mario Halley. Oya, satu lagi! Saya juga punya kaset dongeng Planet Komersia, yang diambil dari cerita Operet Bobo tahun 1988. Hampir setiap hari saya mendengarkan cerita-cerita itu.  Diputar berulang-ulang sampai pita kasetnya ruwet, haha... Tapi, yang paling favorit, ya, Bawang Merah Bawang Putih. 

Setelah saya rasa-rasakan, mungkin saya suka Bawang Merah Bawang Putih karena kedua tokoh utama yang punya karakter kuat. Bawang Merah yang terkesan jahat banget dan Bawang Putih yang terkesan baik banget. Pada akhirnya, kebaikan yang menang. Waktu kecil, tanpa perlu dijelaskan secara eksplisit, langsung ketangkap pesannya, kita harus berbuat baik pada orang lain. 

Saya juga suka mendengarkan Planet Komersia karena waktu itu saya pembaca Majalah Bobo. Jadi, saya bisa membayangkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita Planet Komersia itu. Ada Bobo, Paman Gembul, Oki, Nirmala, Ratu Bidadari, dan tak ketinggalan si Sirik yang jadi tokoh antagonisnya. Kalau nggak salah, si Sirik ini berusaha menculik Nirmala untuk dibawa ke Planet Komersia. Eh, waktu nulis ini, masih terngiang-ngiang lho, suara si Sirik yang khas itu. Nggak kebayang, sekian tahun kemudian, saya pernah berkesempatan menulis cergam Keluarga Bobo dan Negeri Dongeng. Ajaib rasanya!


Bagi saya, menulis dongeng itu tak semudah menulis cerpen. Dongeng membutuhkan imajinasi yang lebih kuat, sementara cerpen lebih membutuhkan kejelian menangkap peristiwa sehari-hari di sekitar kita. Iya enggak, sih? Ah, itu menurut saya. Teman-teman yang punya pengalaman berbeda, tentu bisa berpendapat beda juga.

Yang jelas, satu hal yang bisa saya tangkap dari kedua dongeng favorit di masa kecil itu adalah K-A-R-A-K-T-E-R. Ya, karakter adalah kunci dari sebuah cerita. Kalau kita punya karakter atau tokoh yang kuat dalam cerita kita, maka ceritanya pun akan lebih menarik dan berkesan di hati pembaca.

Kalau teman-teman, dongeng apa yang paling berkesan di masa kecil? Siapa tokoh favorit dalam dongeng itu? Berbagi cerita, yuk!

Veronica W
Seorang penulis dan editor yang menyukai dunia anak-anak.

Related Posts

32 komentar

  1. Suka banget dengan dongeng Cinderela, dan juga tentu saja dongeng di Majalah Bobo (Nirmala, Okky, dkk). Sebelum itu juga suka drngan cerita-cerita 1001 Malam yang ditulis ulang di Si Kuncung :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, Mbak Agnes. Dongeng Oki-Nirmala emang seru, ya. Banyak pengetahuannya juga. Kalau aku, generasi Bobo dan Ananda, Mbak. Sering dengar si Kuncung, tapi nggak pernah baca majalahnya.

      Hapus
  2. Aku paling suka dongeng putri dan kacang hijau, dulu sampai kalau tidur ngecek dulu tempat tidurnya ada yg taruh kacang engga - padahal mah ga berasa yaa hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi... dongeng emang pengaruh banget ke perilaku dan pikiran anak-anak, ya, Mbak.

      Hapus
  3. Selamat Hari Dongeng. hihih waktu udah bisa membaca dikasi majalahBobo sama Bapak, mulai berkenalan dengan Oki Nirmala, Bona si belalai panjang. Sampai sekarang masih suka, youtube channel aku subscribe juga hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oki ... Nirmala ... Bona ... selalu ada cerita yang baru, jadinya nggak bosan, ya Mbak. Sekarang aku bacain cerita Bona buat anakku, dia suka, akunya juga masih suka 😁

      Hapus
  4. D9ngeng favoritku, Pinokio. Perjalanan Pinokio dari sebuah kayu dipahat menjadi boneka, sampai dia menjadi anak manusia itu benar2 penuh pelajaran dan filsafat, deh , menurutku πŸ˜„ jadi tidak sekadar simbol kebohongan seperti dimaknai kebanyakan orang sekarang. Kisah Pinokio tidak sedangkal itu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, ternyata cerita anak pun bisa memiliki makna yang "berat", ya. Sayangnya, nggak semua orang bisa menangkap makna itu. Tugas penulis itu, untuk menyampaikan pesan yang berat dengan cerita yang ringan supaya lebih mudah dicerna pembaca ^^

      Hapus
  5. Aku belum pernah bikin dongeng, betul kata mba, bikin dongeng susah menurutku. Kita harus bisa masuk imajinasinya dan disesuaikan dengan anak. Itu sulit buatku :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe... tenang, Mbak. Ada orang yang memang lebih mudah menulis dongeng untuk anak, ada yang lebih suka menulis untuk remaja atau dewasa. Semua punya passion masing-masing ^^

      Hapus
  6. Dongeng falvoritku apa ya banyak hihi aku suka baca ulang buku-buku dongeng punya anak-anak di rumah, terutama Dongeng Grimm...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semakin banyak yang dibaca, semakin banyak yang difavoritkan, ya Mbak, hihi...

      Hapus
  7. Aku sukanya dongeng yang sudah diubah oleh Disney hehe jadi sudah dimodifikasi dari cerita aslinya yang kata Mama aslinya seram...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dongeng-dongeng Disney emang top, ya, Nai... Aku juga suka!

      Hapus
  8. Jaman kecil papaku pernah belikan buku kumpulan dongengnya Hans Christian Andersen dan sejak itu aku suka banget baca mbak. Pqling suka dulu kalo dibacain swan princess

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hebat ya, Mbak, pengaruh dongeng ke anak-anak. Yang tadinya belum suka baca, setelah kenal dongeng jadi suka baca...

      Hapus
  9. Waktu kecil saya sering berimajinasi bagaimana seandainya bawang merah dan bawang putih itu bertukar tempat. Lalu bikin cerita sendiri, dimodifikasi ceritanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, keren, udah pinter bikin cerita sejak kecil. Imajinasi anak-anak memang tanpa batas ^^

      Hapus
  10. bawang merah bawang putih tuh legend banget yaa. waktu kecil aku suka diceritain kancil nyuri ketimun πŸ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. Si kanciiil! Aku dulu juga sering diceritain si kancil. Banyak ceritanya, ada yang curi ketimun, kancil menghitung buaya, kancil jatuh ke sumur, kancil dan harimau, dll.

      Hapus
  11. aku suka dongen dari kecil, pas sekarang punya anak juga jadi suka bacain cerita dongeng ke anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berasa mengenang kembali memori masa kecil, ya... ^^

      Hapus
  12. Paling suka sama petualangan Bobo dan teman-temannya...sampai sekarang masih pengen cari majalah Bobo untuk saya ceritakan ke anak kalau majalah Bobo itu bagus banget cerita-ceritanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Majalah Bobo emang legend, ya, Mbak. Sayang, sekarang Bobo semakin tipis, jadi ceritanya nggak sebanyak dulu. Tapi, sekarang ada Bobo online yang ada cerita-ceritanya juga.

      Hapus
  13. Inget banget sama dongeng-dongeng masa kecil.. yang mulai dari buku cerita bergambar mini, majalah bobo, sampe buku dongeng yang dapet sewaktu beli susu Dancow haha masih inget semua mbak. Kenangan masa kecil yang indah kalau sudah dapat buku dongeng bergambar.. belum seperti sekarang yang serba digital dan gampang banget menemukan buku πŸ˜…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu buku cerita nggak sebanyak sekarang, ya, Mbak. Bacanya bisa berulang-ulang sampai hapal. Bahkan, masih ingat isinya sampai sekarang 😁

      Hapus
  14. waaaaahhh Bobo dan Sanggar Cerita itu kenangan masa kecil aku jugaaa mbaaa..... sampai sekarang tuh Bobo masih aku baca hihihihi anak anakku skr yang seneng baca Bobo. dari Bobo juga aku jadi dapat ide ngarang2 dongeng buat anak anak biar pules bobonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tosss... ketahuan, ya, masa kecilnya termasuk angkatan 80-an, hihi....

      Hapus
  15. Masa kecil sering dengar lagi Dan filmnya si ular putih Dan hijau film luar..hehe, gak nyambung ya, gak tau dongeng juga kah?hehe😁
    Tapi yang sering dengar dongeng bawang merah Dan putih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dongeng Bawang Putih Bawang Merah itu emang populer, ya....

      Hapus
  16. dongeng paling teringat adalah kancil mencuri timun yang diceritakan oleh bapak setiap hari dalam bahasa Jawa. Ing sawijining dino onok kancil nyolong timun...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, dongeng kancil ini memang populer banget, ya, Mbak. Ceritanya macam-macam. Bapak saya juga suka mendongeng kancil. Dulu didongengin ke saya, sekarang ke anak-anak saya.

      Hapus

Posting Komentar