Sepuluh Permainan untuk Memancing Ide Cerita

18 komentar

Pernah enggak, pengen nulis cerita tetapi bingung mau nulis apa? Saya, sih, pernah! Kalau sudah begitu, biasanya saya mengerjakan kegiatan lain dulu. Baca buku, masak, jalan-jalan, main. Tapiii, kalau deadline sudah mepet, mau enggak mau, ide harus dipancing biar cepat muncul. Ada lho, beberapa permainan yang bisa dilakukan untuk memancing ide cerita. Ada yang bisa dilakukan sendiri, ada juga yang bisa dilakukan berkelompok. Asyik juga tuh, buat dipraktikkan di klub menulis atau ekskul menulis di sekolah!




1. Acak Kata

Salah satu kunci penting dalam sebuah cerita adalah tokoh atau karakter yang kuat. Kira-kira, karakter apa yang akan berperan dalam cerita kita, ya? Coba ambil 10 potongan kertas kecil. Isi 5 kertas dengan kata benda (misalnya: tikus, sepatu, lampu, awan, bola), lalu isi 5 kertas lainnya dengan kata sifat (misalnya: sombong, kuning, pelupa, besar, lezat). Pisahkan menjadi dua kelompok, ya. Lalu, gulunglah kertas itu.

Ambillah satu kertas dari gulungan pertama dan satu kertas dari gulungan kedua. Apa yang teman-teman dapatkan? Tikus kuning, bola lezat, atau sepatu besar? Buatlah cerita berdasarkan karakter yang sudah teman-teman dapatkan. Kedua jenis kata ini bisa teman-teman modifikasi, ya, tidak harus kata benda dan kata sifat. Boleh saja kalau teman-teman ingin pakai kata benda-kata kerja, kata benda-kata benda, dan lain-lain.

Permainan ini pernah saya lakukan saat menulis buku Petualangan Sekeping Kancing. Waktu itu, saya menulis 5 kata benda dan 5 kata benda. Saya mendapat kata “kancing boneka”. Jreng … jreng … jadilah cerita ini!

2. Angka Ajaib

Coba pikirkan angka yang teman-teman sukai. Misalnya, teman-teman memilih angka 13. Ambil buku cerita kesayangan, atau buku apa saja yang ada di dekat teman-teman. Bukalah halaman 13. Baca paragraf pertama. Catat kata no. 1 dan no. 3. Baca paragraf kedua. Catat kata no. 1 dan no. 3. Nah, teman-teman sudah mendapatkan 4 kata. Cobalah membuat cerita singkat yang melibatkan empat kata tersebut!

3. Andai-Andai

Lihatlah sekeliling teman-teman. Pilih salah satu benda, misalnya kipas angin. Amatilah kipas angin itu, lalu pikirkan hal-hal unik tentang kipas angin itu.

Misalnya:

  • Apa yang terjadi kalau kipas angin bisa meniupmu hingga terbang ke langit?
  • Apa yang terjadi kalau kipas angin itu dicuri orang?
  • Apa yang terjadi kalau kipas angin itu berubah menjadi mesin waktu yang bisa menyedotmu  ke masa depan?
  • Apa yang terjadi kalau ada satu baut kipas angin yang lepas, lalu termakan oleh kucingmu?
Pilihlah salah satu ide yang paling menarik, lalu kembangkan menjadi sebuah cerita.

4. Sang Penyihir

Yuk, kita berpura-pura menjadi seorang penyihir! Situasi apa yang sedang teman-teman alami? Misalnya, saat itu hujan deras, teman-teman jadi lapar. Kalau teman-teman menjadi seorang penyihir, apa yang akan teman-teman lakukan? Apakah teman-teman akan menyihir air hujan menjadi keping-keping biskuit aneka rasa?  Waaah, semua anak tentu akan  berlomba-lomba keluar untuk mengambil biskuit. Eh, tapi ada anak yang sukanya biskuit cokelat, dapatnya malah biskuit keju. Dia pun berebut biskuit cokelat dengan temannya.

Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah anak-anak itu akan menggendut karena kebanyakan makan biskuit? Atau, mereka jadi sakit perut? Barangkali pabrik biskuit akan tutup karena jualan mereka enggak laku. Coba pikirkan hal-hal seru itu, lalu buatlah menjadi sebuah cerita.

Oya, untuk menulis cerita seperti ini, teman-teman harus jeli. Pikirkanlah penjelasan tentang peristiwa yang terjadi, misalnya kenapa tiba-tiba ada hujan biskuit. Apakah karena ada peri awan yang hobi bikin biskuit? Atau terjadi ledakan di pabrik biskuit hingga biskuitnya terlempar ke mana-mana seperti hujan? Coba pikirkan satu persatu, lalu rangkailah menjadi sebuah cerita, ya!

5. Kartu Ide

Ambilah beberapa kartu kosong. Tulislah satu atau dua kalimat dalam salah satu kartu. Lalu, simpanlah kartu itu. Pada kesempatan berikutnya, misalnya pada hari kedua, ambillah kartu kosong lagi, lalu tulislah satu atau dua kalimat baru. Ambil kata terakhir dari kalimat yang sudah ditulis sebelumnya. Lakukan ini hingga teman-teman berhasil mengumpulkan setidaknya lima kartu. Kalau kartu-kartu itu dijajarkan, teman-teman sudah mendapatkan cerita satu paragraf. Coba kembangkan menjadi sebuah cerita yang lebih panjang.

6. Gambar Cerita

Carilah gambar-gambar yang menarik dari majalah atau internet. Coba perhatikan detail-detail dalam gambar itu. Teman-teman bisa membuat cerita sendiri berdasarkan bagian-bagian atau situasi dalam gambar itu, lho. Coba perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar dari buku Terbanglah, Lintang!
(Penulis: Veronica W.; Ilustrator: Hilman Makhluf)

Tanpa melihat cerita aslinya, teman-teman bisa membuat cerita tentang tokoh ayam putih yang terkejut karena ada anak yang jatuh di dekatnya. Kira-kira sebelum peristiwa itu terjadi, ayam itu sedang apa, ya? Saat ada anak yang jatuh di dekatnya, apa yang si ayam lakukan kemudian? Nah, sudah jadi cerita baru, kan?





1. Rantai Cerita

Permainan ini hampir sama dengan permainan Kartu Ide. Bedanya, rantai cerita dilakukan secara berkelompok. Ajak salah satu anak membuat kalimat sebagai pembuka cerita. Anak berikutnya menyambung dengan kalimat baru yang masih berhubungan dengan kalimat sebelumnya. Begitu seterusnya. Jangan lupa, tulis atau rekam kalimat-kalimat itu. Dalam waktu singkat, tercipta sebuah cerita, bukan?

2. Buku Harian Bersama

Permainan ini bisa dilakukan bersama teman-teman sekelas. Siapkan sebuah buku kosong. Para anggota kelas bisa menuliskan cerita atau perasaan hari itu. Boleh ditambah dengan gambar. Lakukan kebiasaan ini setiap hari, saat istirahat atau pulang sekolah. Di akhir semester, sudah ada buku seru yang bisa dibaca bersama-sama. Dari situ, bisa muncul ide cerita seru juga. Buku harian ini juga bisa jadi kenang-kenangan yang unik untuk sekolah.

3. Cerita Bersama

Buatlah kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok harus menentukan satu karakter yang akan menjadi tokoh utama dalam cerita mereka. Diskusikan bersama-sama tentang setting, plot, alur, dan lain-lain. Jika dipikirkan bersama-sama, tentu akan lebih banyak ide yang didapat. Hasil diskusi bisa dikembangkan menjadi sebuah cerita yang seru.

4. Rekam Cerita

Permainan ini bisa dilakukan berpasangan. Salah satu anak menceritakan sebuah pengalaman, misalnya pengalaman paling lucu yang pernah dia alami. Anak yang lain bisa mencatat, sambil bertanya apa saja berdasarkan cerita itu, misalnya di mana peristiwa itu terjadi, apa yang pencerita rasakan, siapa saja yang terlibat dalam kejadian itu, dan lain-lain. Catat semuanya, lalu kembangkan menjadi sebuah cerita seru, ya!

Sebagian dari permainan ini bisa teman-teman baca di buku Rahasia Sebuah Cerita. Permainan-permainan ini juga bisa dikembangkan sendiri sesuai kreativitas teman-teman. Selamat menulis cerita, ya!



Veronica W
Seorang penulis dan editor yang menyukai dunia anak-anak.

Related Posts

18 komentar

  1. Jadi inget dulu pernah buat buku kosong khusus untuk cerita bareng teman teman sekolah, yang kalo dibaca sekarang suka geli sendiri.

    Makasih tipsnya, nanti mau coba. Kelihatannya seperti mudah, tapi ngga tau nih pas nyoba praktek, masih berasa mentok ngga ya 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mbak. Saya waktu SMA pernah punya diary kelas juga. Sayang, entah di mana buku itu.
      Sip... sip... semoga ide-ide mengalir lancar 😉

      Hapus
  2. Ada yang bilang ide itu enggak melulu ditunggu, tapi bisa dengan dicari. Dan inilah caranya, sangat bervariasi dan unik, mbak. Aku wow banget dengan metode acak kata, bisa ampuh menjadi sebuah buku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak, kadang ide itu semakin ditunggu malah semakin menjauh, haha...
      Waktu itu, pas workshop, harus bikin cerita. Sama editor dikasih tips itu, saya coba-coba, eh, manjur 😁

      Hapus
  3. Wah idenya menarik semua Mbak Vero, bukumu ini sampai lecek karena berulangkali kubaca dan kujadikan bahan untuk kelas menulis SD. Permainan rangkai kata ternyata seru banget dimainkan anak-anak, aku baru mau coba buku harian bersama nanti deh Insya Allah semester dua..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyik. Senang, bukunya bisa berguna. Sip... sip... selamat mencoba. Makasih, ya, Mbak. Salam buat murid-murid di situ ^^

      Hapus
  4. Emang kalau menemukan ide itu paling sulit. Tapi aku suka tips yang berandai-andai, aku pernah kaya gitu soalnya. Imajinasi kalau aku jadi apa.. terus di otak malah jadi bikin cerita, sayangnya ceritanya ga sampai ke tulisan xD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi... besok lagi, kalau udah sampai ke otak, langsung direkam dulu aja Mbak. Nulisnya belakangan 😁

      Hapus
  5. Tertarik dengan permainan acak kata.. Waah kapan2 mesti dicoba niy buat cerita singkat dari kata acak, melatih imajinasi juga.. Tapi ide lainnya pun menarik sekali untuk sekali2 dicoba. Terima kasih mbaa. Terbaiiik ini ide2 nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Mbak.
      Asyik... asyik... selamat mencoba, ya. Semoga menyenangkan dan berhasil. Kutunggu ceritanya 😊

      Hapus
  6. Wow ternyata banyak cara yg bisa dipakai untuk menggali ide cerita.... dan hampir semuanya sebetulnya bs dilakukan tanpa kerumitan yah... harus bnget jadi referensi inih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, Mbak. Iya, ini bisa sambil santai dan main-main. Bisa dipakai anak-anak dan orang dewasa juga ^^

      Hapus
  7. Yaaayy pas banget nih alhir2 suka mentok ide.boleh nih dicoba semua ide permainannya. Thanks mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Mbak. Asyik, selamat mencoba, ya. Semoga berhasil 😊

      Hapus
  8. Jadi tau nih harus gimana pas mentok mau nulis apa. Langsung praktek nih saya mbak…makasih mbak Vero tips2 kerennya…

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Mbak. Asyik, semoga mengalir lancar cerita-ceritanya... 😊

      Hapus
  9. Wah makasih, Mbak...Tips dari Mbak menginspirasi untuk kuucicobakan di kelas menulis anak yang kebetulan aku diminta jadi mentornya...Pokoknya tengkyuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, Mas. Selamat mencoba. Semoga anak-anak suka. Salam kreatif buat murid-murid 👍👍

      Hapus

Posting Komentar